Feb 27, 2011

Cukupkah kita bersyukur selama ini?

Assalamualaikum

satu pagi di clinic MOPD (Medical Outpatient Department)

Sedang aku dan sahabatku tercegat di bilik Dr A menunggu patient seterusnya, seorang makcik diusung dengan wheelchair masuk ke bilik Dr.

“Oh, seorang lagi patient Rheumato,” detik hatiku.

Makcik ini selain ada Rheumatoid Arthritis, dia juga ada hypertension and tengah makan ubat untuk kedua penyakitnya. Lepas cek tekanan darah makcik, Dr pun tanya,

”Makcik ada makan tak ubat darah tinggi? Tinggi tekanan darah makcik ni,”

“Ada, kali terakhir makcik makan pukul 3 pagi tadi. Lepas tu dah puasa.”

“Awal makcik bangun sahur?”

“Hmm, makcik qiyamullail dulu”

Aku seakan tersentak dari lamunan.

Mataku terus melulu pada lutut makcik ini yang kian bengkok, sehingga menyebabkan dia kini tidak lagi bisa berjalan tanpa sokongan.

Aku lihat pula jari jemarinya yang bengkak, sehingga tidak memungkinkan cincin dan barang kemas menghiasi sewenangnya di tangan.

Hendak memakai baju sendiri pun, dia punya kesulitan.

Makcik ini mempunyai penyakit yang sudah mulai menyebabkan kecacatan, namun dia masih kerap mengikuti kegiatan amal anjuran masjid, dan masih istiqamah bangun Qiyamullail di sepertiga malam terakhir!

Teringatku pada kisah Amru bin Jamuh sahabat Nabi SAW yang tempang dan mendapat cahaya Islam ketika dirinya sudah tua renta.

Bila panggilan jihad ke medan Uhud bergema, dia tak ingin ketinggalan walau sedepa.

Namun anaknya melarang...

Kerana si bapa sudah tua dan tempang!

Bukankah ayah punya rukhsah untuk tidak pergi berperang?

Namun apakah jawapan seorang Amru bin Jamuh?

"Dengan cacat tempangku ini aku bertekad merebut SYURGA!"

..........................................................................................................................................

Satu kisah yang ana coretkan dari seorang pelajar medic di Malaysia yang melihat detik-detik hidup sebagai penguat iman.

Kita yang berada disini, seperti hampir mustahil untuk melihat kejadian seperti ini, tetapi di sini, ibrah yang penting. Di manakah tahap kesyukuran kita sebagai hambaNya. Jika seorang makcik yang sakit boleh bangun malam, bagaimanakah pula dengan kita yang yang lutut masih mampu berdiri gah, kaki masih bisa melangkah, tangan dan sendi masih kuat dan gagah..........

Dan (ingatlah) ketika tuhanmu memaklumkan, "sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.''

(Ibrahim: 7)

cukupkah kita bersyukur selama ini..?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

-Nota Kaki-

Rheumatoid arthritis (RA) is a chronic, systemic inflammatory disorder that may affect many tissues and organs, but principally attacks synovial joints.




Feb 22, 2011

Derma Palestin

Derma Palestin!!

Sumbangan bolehlah diserahkan kepada mana-mana AJK IPIP

1. Saifullah
2. Hadinur
3. Nor Hadarina 
4. Nadia Nasir
5. Fatimah


Anda bukan warga Poland??                                                  


mudah sahaja!

bank-in to account 86 1030 0019 0109 7868 1503 0064 (Fatimah Hasmad)


e-mail - timah_4[at]yahoo.com

jzkk =)


*warga Poland juga boleh bank in kalau mahu.






Bismillahirrahmanirrahim

  [7] فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى  [5] وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى [6] فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى
"Maka barang siapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (syurga), maka akan kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan)."
(QS Al-Lail, 92:5-7)

مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَلَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّاْئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَـعِفُ لِمَن يَشَآءُ وَاللَّهُ وَسِعٌ عَلِيمٌ
"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi sesiapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas Maha Mengetahui."
(QS Al-Baqarah, 2:261)

Pemergianmu...

Salam "Alaikum

Bsimillahirrahmanirrahim

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفإِيْن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَـبِكُمْ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئاً 
وَسَيَجْزِى اللَّهُ الشَّـكِرِينَ

"Dan Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul yang sudahpun didahului oleh beberapa orang Rasul (yang telah mati atau terbunuh). Jika demikian, kalau ia pula mati atau terbunuh, (patutkah) kamu berbalik (berpaling tadah menjadi kafir)? Dan (ingatlah), sesiapa yang berbalik (menjadi kafir) maka ia tidak akan mendatangkan mudarat kepada Allah sedikitpun; dan (sebaliknya) Allah akan memberi balasan pahala kepada orang-orang yang bersyukur (akan nikmat Islam yang tidak ada bandingannya itu)."

(QS Ali Imran, 3:144)




-Sakaratul maut dan kematian itu tidak pernah mudah. Selawat dan salam ke atas Rasulullah s.a.w-

Feb 9, 2011

-enuf means enuf-



setahun yg lalu, Dia memilih aku, menjejaki bumi itu.
bahasa, budaya,etc -aku, kagum-
hari ini, mereka di sana, buat aku -semakin kagum-
mereka di sana, [dalam doa aku sentiasa ada kamu]

Feb 7, 2011

[oy Frost, Frost]

By: one_thechosen and atashi_sugoi

Bismillahirrahmanirrahim.

The blizzard aftermath is a very awesome scene to see. Mountains of smooth snow piled everywhere, white flakes just danced, circling Pe’ah as the wind came passing by, greeting her salam. Her lips curled into a smile when she saw someone’s head moving away from the first hostel. No, no.. It WAS attached to the body, but she could only see the head because of the very great amount of snow blocking her view. Reminds her of The One who can see right through anything. Subhanallah.

They say, this fluffy white thing, also known as снег or snow is very beautiful to the eyes BUT very painful to the touch. Beautiful as it is, snow also gives us something more. Problems!
As her steps took her nearer to BFK*, her eyes captured a picture of an unfamiliar road. Actually, there was not even a road. The road was gone. The tarred pathway was magnificently covered by glittering snow up to her knees. She had to play a game she calls “follow the footsteps left by the person in front” to avoid being pulled into the snow. In a matter of minutes, Pe’ah was already panting.

Ahmadov stood near the bus stop, with his hands tucked safely in his pockets. The compensatory signs of hypothermia started to manifest themselves. The long wait was paid when a bus came 30 minutes later. Ahmadov gaily hopped onto the bus only to find himself waiting, for another four hours! Through the frost-coated windows, he could see a 10 year old boy crawling in the ocean of snow. No, the young boy didn’t fall down. He was making a pathway for others to walk on, to make life easier for others. He felt indescribable warmth in his heart, “How cool can a person be? MasyaAllah.”

Minah ran with all her might but fell down, tripped over the slippery snow. She missed Ahmadov’s bus only by a split second. To wait, or not to wait. After considering a lot of factors, she decided that she could not afford the risk of waiting for another bus. Walking to class seemed to be the best option. With a deep breath, she started to form a trail of footsteps towards Ploshad Minina*.

Seest thou not that Allah makes the clouds move gently, then joins them together, then makes them into a heap?― then wilt thou see rain issue forth from their midst. And He sends down from the sky mountain masses (of clouds) wherein is hail: He strikes therewith whom He pleases and He turns it away fro whom He pleases. The vivid flash of its lightning well-nigh blinds the sight. (Surah An-Nur:43)

As the pathophysiology class came to its end, Pe’ah couldn’t help admiring the trees which moved every time the wind blew; as if waving its twigs to her, gently shaking off the snow which was resting quietly on it.

Sometimes, Pe’ah, Ahmadov, Minah and I often take things for granted. Small tiny things, such as the snowflakes, are almost ignored if they fall one-by-one (except maybe for some aesthetical reasons), alone, fragile, prone to sudden melting, scared …”Just step on it, silly! It won’t give you any harm..”; but when they invade the earth as a strong battalion with their best friend ; the wind, even people like Ahmadov, Minah, and I can lose a fight with these small silly snowflakes!

BUT, they didn’t. :] Is it a miracle? It’s HIMMAH A’LIYAH. Semangat yang tinggi, strong will. Just remember, when we feel helpless and alone, we actually aren’t. He is always there; accompanying us in every single step. When things turn out to be so unexpectedly hard, ask for His help; when giving up looks like a good idea, ask for strength; insyaAllah you’ll survive. More than surviving, you’ll find yourself doing AMAZING things. InsyaAllah. がんばリましょう~~!

When others have forsaken you,
You know where to turn to.
But when they’ve come back to you,
Would you forsake the one, who was there for you?

You thought you were alone…
But He, is always there.
You thought you couldn’t do it….
He’s always helping you in every single step.
You thought you were nothing….
Because of Him, you are SOMETHING ELSE!

So, think…see…feel…understand..
Is this what I am for?
If yes, don’t look back…run ahead!
If no, run away… find a yes.
Then you know what to do…you really do.
Insya Allah~ :]

Footnotes
BFK - Biofiziologiceskiy Kabinet
Ploshad Minina – Minin Square
(The square outside the Kremlin is named for Minin and Pozharsky)

p/s penulis, saye minta maaf sebab ter post lmbt :(

[...... dan tidak ada yg membuat aku lupa untuk mengingatnya kecuali setan.... al kahfi:63]

Feb 4, 2011

domestic violence


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri telah bersabda:

“Sebaik-baik kalian adl yg paling baik terhadap keluarga . Dan aku adl orang yg paling baik di antara kalian terhadap keluargaku .”