Showing posts with label cinta. Show all posts
Showing posts with label cinta. Show all posts

Feb 25, 2014

Buatmu teman




Bismillahirrahmanirrahim.

Daripada Abu Hamzah Anas bin Malik r.a,pembantu RasulullahSAW,baginda bersabda,
  
Maksudnya : “Tidak beriman (secara sempurna) seseorang kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri."
[Riwayat al-Bukhari,Muslimdan Ahmad]

Perempuan solehah hiasan dunia,
Penyejuk mata penawar hati;
Cinta itu fitrah manusia,
Cinta kerana Allah yang kekal abadi.

Burung kecil terbang bebas,
Di langit biru milik Illahi;
Cinta itu terlalu luas,
Cinta kepada kawan tidak terkecuali.

Biarpun tidak cantik rupawan,
Asalkan punya hati yang mulia;
Berkawan bukan kerana Tuhan,
Persahabatan hanyalah sia-sia.

Jiwa bersih hati pun tenang,
Tetap bahagia apapun situasi;
Di waktu susah mahupun senang,
Kawan sejati tetap disisi.

Hidup ini penuh cabaran,
Penuh ranjau dan juga dugaan;
Jika salah kita betulkan,
Kawan terbaik memberi sokongan.

Dunia ini ciptaan Tuhan,
Cantik dan indah tidak terhingga;
Jika benar cintakan kawan,
Tariklah mereka sama ke syurga.

Di waktu senang dan saat genting,
Sentiasa sabar dan juga ceria;
Kawan yang baik amatlah penting,
Mendekatkan kita kepada Dia.

“Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara,kerana itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat”
[Surah Hujurat : 10]

“Dan jadikanlah untukku seorang pembantu daripada keluargaku.(Iaitu) Harun,saudaraku.Teguhkanlah pendirianku dengan sokongannya.Dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku.Supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau.Dan banyak mengingati Engkau.Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui keadaan kami.”
[Surah Taha : 29 – 35]

Terima kasih Ya Allah untuk Harun yang Kau kurniakan kepada kami.=)

Penulis,


Mya
Medical University of Warsaw

Apr 29, 2013

DO WE EAT LIKE A KING OR LIKE OUR PROPHET?




Let the picture speaks for itself. How is that even possible? Allah says in Quran :

      O beloved! Undoubtedly, We have bestowed you abundance of good.       (108 :1)

So what are the abundance of good that we always take for granted? Health is one of them. And how does obesity have got anything to do with this? According to WHO, overweight and obesity are major risk factors for a number of chronic diseases, including diabetes, cardiovascular diseases and cancer. It’s not too late to change or to start. Prevention is better than cure afterall. Let us look from our deen’s perspective; Holy Quran and Prophet Muhammad SAW.

Allah touches on two extremely important points in the Qur'an when it comes to food consumption: quantity and quality.

As to food quantity, He states:
وَڪُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ وَلَا تُسۡرِفُوٓاْ‌ۚ
                                              Eat and drink, but not to excess   (7:32)
As to food quality, He states:

                                        يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًۭا طَيِّبًۭا
“Eat of what is lawful and wholesome on the earth. (2: 168)
 A highly important factor of health promotion is proper nutrition. Choosing wholesome food and avoiding what is unwholesome are essential to health
Here are three simple basic rules of our Prophet Muhammad SAW  ; 1. food quantity, 2.food quality and 3.exercise.
Our Prophet Muhammad SAW and Food Quantity

The worst vessel the son (or daughter) of Adam ever fills in his (or her) stomach.  It is enough for the son of Adam to eat a few morsels that will maintain his back’s uprightness.  But if he must add more to his stomach, then let it be one third for food, one third for water, and one third for air 
                                                             (Ahmad, At-Tirmidhi, An-Nasaa'I, Ibn Majah – Hadith sahih)

Looking at this hadith, our Prophet is actually drawing our attention to the dangers of overeating and how surprisingly little food we really need to live but of course not asking us to starve. In other words, we eat to live, not live to eat  Looking at the society, (which include us obviously) , our approach to food is somehow flawed. We take things for granted. We eat when we are bored, we eat when  are stressed, we eat when we are happy. We scroll through food blogs, we eat. We watch Food Netwrok, we eat.Try to recall the last time you eat when you actually feel hungry and when we eat, we tend to overeat. Aha.

Consuming food is not wrong but the way we consume might be wrong. So how do we change our perspective on food consumption? Fasting! One of the best remedies of Prophet SAW. Fasting was a regular part of the Messenger's life. He would fast every Monday and Thursday. He would also fast the 13th, 14th and 15th of each month. Once you add them up you get eleven days, or roughly one-third of the month in which the Messenger would fast.

Many Muslims do not realize that when the Qur'an states that the purpose of fasting is to increase taqwa (God-Awareness), this "taqwa" attained through fasting should also manifest itself on a physical level. These physical results of fasting may have some of the following benefits :reduce blood pressure,decrease oxidative stress,protects against degenerative brain disease, control appetite,increase fat burning,increase sense of well being and so on.

Our Prophet SAW and Food Quality

Rasulullah SAW  lived to the age of 63 yet he was never reported to have experienced any cases of stomach ache or any severe illness.Our prophet himself is a very good dietitian.His diet was simple, but packed with nutrients.Among the foods that he ate regularly are dates, watermelon, cucumber, olive oil, honey, milk,yogurt, barley bread and meat (occasionally). Of course there are rules or guides on the eating principle. Try this few tips : 


Our Prophet SAW and Exercise

 Our Prophet Muhammad SAW was a very physically fit person. He used to walk at a fast pace and those who walked with him had difficulty keeping with him.  In a hadith reported by Ali (r) in Tirmidhi, he described Muhammad’s (s) vigorous way of walking:

“When he walked, because of the speed and force of the legs, it seemed as if he was descending from a high place.”  

Abu Huraira in another hadith in Tirmidhi narrated that,

I did not see anyone walk faster than him, as is the earth folded for him. A few moments ago he would be here, and then there. We found it difficult to keep pace when we walked with him and he walked at his normal pace.”

The Prophet taught the importance of walking as a physical exercise by walking around Madina on foot even when he could have ridden a horse or a donkey. The prophet taught by example that the best manner in walking is taking quick and big steps,  harwalat.  The Prophet’s walk is described as form of jogging, harwala, as he was always in a hurry. He never walked lazily. So the next time you feel like a zombie walking helplessly or walking lazily gossiping with friends, think of how Rasulullah SAW would walk.

So that’s it for now. There are a lot of guides out there from scientific researches, Rasulullah SAW ,and the  Quran itself What is in here is just a tiny bit of those. Wallahu’alam

Penulis:

Anonymous
Pelajar perubatan tahun ke empat
Medical University of Warsaw

Feb 25, 2013

CINTA ITU



Akhir-akhir ini saya jadi tertanya-tanya,
"Mengapa hati aku betul-betul tak keruan?"
Semangat seolah terbang melayang.
Kelesuan menggugah jiwa.
Kemalasan meraja di hati.
Fikiran berkecamuk.
Ada sahaja yang tidak selesai.
Ada sahaja yang tidak kena.
Setelah diselesaikan, muncul masalah baru.
Itu tandanya punca masalah tidak diselesaikan

Saya tercari-cari mengapa.
Saya cuba bangkit namun mungkin tak kena caranya.
Saya jatuh kembali.
Kita akan diuji dengan perkara yang sama sehingga kita berjaya mengatasinya.
Teringat pesanan seorang sahabat.
Lantas saya teruskan mencari dan mencari.
Kerana saya yakin pasti ada sesuatu di balik semua ini
Lebih dari seorang sahabat saya tanya dan meminta nasihat.
Laman-laman islamik saya lawati.
Ceramah-ceramah saya perdengarkan.
Tak kurang lagu-lagu motivasi saya jadikan halwa telinga.
Sehingga akhirnya saya yakin bertemu jawapannya.

Ketandusan CINTA.
Ya hati ini telah jauh dari cinta.
Api cinta telah padam.
Tiada lagi yang menerangi hati.
Tiada lagi kuasa cinta yang memberi kekuatan.
Cinta yang bukan sembarangan.
Cinta yang menghidupkan insan.
Cinta agung.
Cinta Ilahi.

Saya memuhasabah diri.
Saat saya kuat.
Saat saya melemah.
Saat saya menjadi bersungguh-sungguh.
Saat saya kemalasan.
Saat saya menjadi sungguh ikhlas.
Saat saya merasa penat dan lelah.

 Semuanya adalah tanda hubungan  kita dengan Allah.
Kedekatan dengan Allah
Keterikatan hati yang kuat dengan Allah
Adalah sumber kekuatan dan ketenangan bagi seorang mukmin
Keikhlasan juga lahir dari hati yang dekat dan cintakan Allah
Cinta Allah adalah motivasi terbesar dalam hidup
Allah yang menciptakan kita dan memberikan segala kecukupan pada kita
Allah amat mencintai kita
Rugilah jiwa-jiwa yang ketandusan cintaNya
Sungguh cinta ilahi itu amat menyenangkan dan mendamaikan jiwa
Cinta kepada Ilahi membawa cinta makhluk kepada kita
Raihlah cinta Ilahi sebelum cinta yang lain.
Nescaya beruntunglah di dunia dan akhirat.
Orang yang mencintai Allah, tiada rasa runsing dan takut dalam dirinya
Kerana yakin Allah tidak pernah meninggalkan kita
Apatah lagi curang kepada kita.

Dekat padaMu itulah arah yang ku tuju.
Walaupun jauh akan kutempuh
Walau jauh akan kugegas berlari
Walaupun sukar akan ku gagahi 
Andai tersalah arah berikanku tanda.
Andai ku alpa berikan peringatan.
Marilah kita menghidupkan cinta Ilahi dalam hati
Jangan risau cinta Allah cukup untuk semua
Tiada lagi yang bergaduh berebutkan cinta Allah
Kerana cintaNya tidak sama dengan cinta makhluk
Namun cemburulah pada orang berusaha meraih cinta Ilahi
Agar kita tidak menjadi orang yang rugi dan melopong
Apabila di akhirat sana orang-orang yang mencintai Allah
akan mendapat darjat yang lebih tinggi
Di manakah kita berada ketika itu??

Nak dedicated lagu ni untuk semua.

http://www.youtube.com/watch?v=EHHflBqjc4U

Cahaya hati -Opick






Penulis:

Shikin Baha
Pelajar perubatan tahun ke tiga
Medical University of Warsaw


Nov 12, 2012

Cinta Oh Cinta


Anda tahu tak?

    Tahu apa?
Ada yang sangat-sangat sayang kat anda.
     Ye ke?                                                                            
Iya. Dia sayang anda lebih daripada segalanya di dunia ini menyayangi anda. Lebih daripada ibu bapa, keluarga, BFF anda, rakan-rakan anda. apatah lagi 'buah hati' anda sendiri. 
     Eh? Siapa?  
La, anda tak tahu ke?
Dia tidak pernah terlepas pandang melihat anda.
Dia selalu bagi macam-macam hadiah kepada anda.
Dia sentiasa berada dekat dengan anda.
Dia tahu segala perasaan, keadaan anda.
Dia tahu segala-galanya mengenai anda. 
     Ada ke macam tu? Tak percayalah.
Tak percaya ke?
Kan banyak surat cinta anda dapat kan? Kenapa tak caya ni? Eh, baca tak surat-surat cinta tu?
     Surat cinta? Eh, mana ada.
Ada. Tahu tak siapa ni? 
     Er, macam bagi quiz pulak. Kenapa tak tahu nih? Beritahu jelah!







Dialah Allah. Ar-Rahman, Ar-Rahim. Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang Maha Melihat, Maha Mengetahui.

Tidakkah anda membaca surat cinta-Nya? Kitab Al-Quran yang diturunkan buat pedoman kita, manusia, makhluk yang amat dikasihi-Nya?
    Hurm..
Dialah Allah yang telah mengurniakan kita segala nikmat yang kita dapat rasai, dapat kita nikmati di muka bumi ini. Yang mencipta bumi ini untuk kemudahan kita, manusia.


 “Dan bumi sesudah itu dihamparkan (untuk kemudahan penduduknya). Dia mengeluarkan dari bumi itu airnya dan tumbuh-tumbuhannya dan gunung-ganang pula dikukuhkan letaknya (di bumi) sebagai pancang pasak yang menetapkannya (semuanya itu) untuk kegunaan kamu dan binatang-binatang ternakan kamu.” (An-Naziaat 79:30-33) 

Nikmat yang Allah beri kita terlampau banyak, tidak terhitung.

''Dan jika kamu menghitung nikmat Allah (yang dilimpahkannya kepada kamu), tiadalah kamu akan dapat menghitungnya satu persatu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.''(Al-Nahl 16:18)

Nikmat kasih sayang, nikmat rezeki, dan yang paling penting, nikmat Islam dan nikmat iman yang perlu kita berusaha untuk mendapatkannya dan mengekalkannya. Bayangkan betapa banyaknya nikmat tersebut, udara yang kita hirup, kasih sayang manusia yang dikurniakan Allah, rezeki kita sehari-hari, empat musim yang kita rasai, keindahan bumi ini, baju yang kita pakai, makanan yang kita makan, rumah tempat tinggal kita.. banyak lagilah 

Dialah Allah yang berada sangat dekat dengan kita.

''Dan demi sesungguhnya, Kami telah mencipta manusia dan Kami sedia mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, sedang (pengetahuan) Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya''(Qaaf 50:16)

Dialah Allah yang mengetahui segala-galanya tentang kita.
Tidak kira di mana kita berada, di ceruk bumi mana, di kawasan sesunyi mana, Allah sentiasa ada bersama, melihat kita.

''Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy; Dia Mengetahui apa yang masuk ke bumi serta apa yang keluar daripadanya dan apa yang diturunkan dari langit serta apa yang naik padanya dan Dia tetap bersama-sama kamu di mana sahaja kamu berada dan Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.''(Al-Hadid 57:4) 

Dialah Allah yang sentiasa berada dekat, tahu segala-galanya mengenai kita, yang sentiasa membalas permintaan kita

''Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahawasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.''(Al-Baqarah 2:186) 




Lihatlah betapa sayangnya Dia kepada kita, makhluknya. Walhal Allah sedikit pun tidak memerlukan kita, kita yang sangat-sangat memerlukannya.

Kita?
Betapa kasihnya kita kepada Dia yang sangat-sangat menyayangi kita?

Jika ada orang memberi hadiah kepada kita, kita sangat-sangat menghargainya.
Jika ada orang menolong kita semasa kita ditimpa kesusahan, kita akan mengingati pertolongannya.
Jika ada orang yang sentiasa mengambil berat tentang kita, kita akan menyenanginya.
Jika orang yang sama sentiasa memberi hadiah, menolong, mengambil berat, kita akan menyayanginya, bahkan mencintainya.

Kenapa tidak kita mencintai ALLAH yang sentiasa mengurniakan kita bermacam nikmat, menolong kita, yang mengetahui tentang kita, yang memakbulkan permohonan kita? Kenapa tidak kita mencintai Allah? Kenapa tidak membalas kasihNya?


''Dan di antara manusia ada orang-orang yang mengambil selain Allah untuk dicintainya; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Sedangkan orang-orang yang beriman amat dalam cintanya kepada Allah''
(Al-Baqarah 2:165)





Penulis:
Sakina Othman
Pelajar Perubatan Tahun 3
Jagiellonian University, Krakow