“This worldly life
has an end
And it’s then real life begins
A world where we will live forever
This beautiful worldly life has an end
It’s just a bridge that must be crossed
To a life that will go on forever”
And it’s then real life begins
A world where we will live forever
This beautiful worldly life has an end
It’s just a bridge that must be crossed
To a life that will go on forever”
Ibarat merantau ke
negeri orang, begitulah dunia. Jika kita punya pepatah Melayu ‘seperti sirih
pulang ke ganggang’ dalam Al-Quran kita punya,
"Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada
Allah jualah kami kembali." (2:156)
Suatu hari nanti, kita
pasti akan kembali kepada Maha Pencipta. Itu destinasi, itulah yang pasti! Kita
sedar yang kita hanyalah meniti jambatan dunia yang kadang kala penuh dengan
segala bentuk liku. Ya Allah, peritnya jika halangan menimpa! Yang termampu,
hanya berdoa memohon kekuatan untuk menghadapi ujian yang dunia yang
menggunung. Tapi, mengapa aku diuji?!
"Apakah
manusia mengira bahawa mereka akan dibiarkan mengatakan: Kami telah beriman,
sedang mereka belum diuji?" (QS Al-Ankabut:2-3)
Tidak semudah itu
kita mendakwa keimanan kita sehingga
dihempap musibah. Merasakan diri tidak mampu untuk menghadapinya, semangat
semakin luntur, ada jiwa yang gugur.
"Dan antara
manusia ada yang berkata: "Kami beriman kepada Allah." Tetapi apabila
mendapat gangguan dan rintangan dalam melaksanakan perintah Allah, dia
menganggap gangguan itu seakan-akan
seksaan daripada Allah. Dan jika datang pertolongan daripada Allah, mereka
pasti akan berkata: "Sesungguhnya kami berserta dengan kamu (kaum
mukmin)." Sesungguhnya bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam
dada manusia? Dan sesungguhnya Allah mengetahui orang yang beriman dan
benar-benar mengetahui orang yang munafik." (QS Al-Ankabut:10-11)
Jika bukan musibah
sekalipun, keselesaan kita sudah cukup untuk membuatkan kita rebah.
"Dan
sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi itu sebagai perhiasan,
agar kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik amal
perbuatannya." (QS Al-Kahfi:7-8)
Bagaikan peperiksaan,
kita sudah punya soalannya, kita sudah punya pilihan jawapannya, kita sudah
punya skema jawapannya, jika kita sudah bersedia, insya-Allah dengan tenang dan
yakin kita menghadapinya.
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿٢٧﴾ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ
رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿٢٨﴾ فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ﴿٢٩﴾ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿٣٠
Hai jiwa yang tenang,
kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke
dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku (QS al-Fajr [89]: 27-30)
Penulis:
Anonymous
No comments:
Post a Comment