Nov 18, 2012

kebun oh kebun



Bro, apesal kau macam nih? Gaya macam pondan. Be a man lah bro!”


            Assalamualaikum. Macam mana dengan IMAN anda hari ini? Tepuk dada tanya IMAN. Ana harapkan agar IMAN para pembaca sentiasa meningkat hari ke hari. Bercerita tentang IMAN, teringat sepotong ayat AL-QURAN,

يَـأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُواْ ءَامِنُواْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ...

            “Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kepada Allah, dan RasulNya…”
            An-Nisa [4:136]






            Jom kita berfikir sejenak, kenapa Allah menyuruh orang yang sudah beriman kepadaNya supaya beriman lagi. Mustahil untuk seorang manusia mencapai apa yang telah mereka capai melainkan untuk memperbaharui apa yang telah dicapainya. Sebagai contoh, dialog diatas. Orang lelaki bergaya pondan ditegur untuk menjadi lelaki. Sedangkan dia adalah lelaki! Bukanlah dia ditegur untuk menjadi lelaki secara zahirnya, tetapi ditegur untuk menjadi lelaki yang sebenar. Lelaki dengan sifat kejantanannya! Begitu juga IMAN kita. Kita perlu sentiasa meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, Rasul-rasulNya, Kitab-kitabNya, Para MalaikatNya, Hari Kiamat, dan Qada’ serta QadarNya.

            Bercerita tentang IMAN, teringat satu kisah yang berlaku di zaman Rasulullah SAW.  Suatu ketika Rasulullah SAW membacakan satu ayat kepada para sahabat.

مَّن ذَا الَّذِى يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
                          
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”
Al-Baqarah [2:245]

Tiba-tiba Abu Dahdah r.a. berdiri. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, benarkah Allah meminta pinjaman kepada kita?” Rasulullah saw. menjawab, “Ya, benar.” Abu Dahdah kembali berkata, “Wahai Rasulullah, apakah Dia akan mengembalikannya kepadaku dengan pengembalian yang berlipat-lipat?” Rasulullah SAW menjawab, “Ya, benar.”

“Wahai Rasulullah, hulurkanlah kedua tanganmu,” pinta Abu Dahdah r.a. tiba-tiba. Rasulullah SAW balik bertanya, “Untuk apa?” Lalu Abu Dahdah menjelaskan, “Aku memiliki kebun, dan tidak ada seorang pun yang memiliki kebun yang menyamai kebunku. Kebun itu akan aku pinjamkan kepada Allah.”

“Engkau pasti akan mendapatkan tujuh ratus lipat kebun yang serupa, wahai Abu Dahdah,” kata Rasulullah SAW. Abu Dahdah mengucapkan takbir, “Allahu Akbar, Allahu Akbar!” Lantas ia segera pergi ke kebunnya.

Di sana, dia mendapati isteri dan anaknya sedang berada di dalam kebun itu. Saat itu anaknya sedang memegang sebutir kurma yang sedang dimakannya.“Wahai Ummu Dahdah, wahai Ummu Dahdah! Keluarlah dari kebun itu. Cepat. Karena kita telah meminjamkan kebun itu kepada Allah!” teriak Abu Dahdah. Isterinya memahami maksud perkataan suaminya. Segera dia beranjak dari posisinya. Dia keluarkan kurma yang ada di dalam mulut anaknya. “Muntahkan, muntahkan. Karena kebun ini sudah menjadi milik Allah SWT. Ladang ini sudah menjadi milik Allah SWT,” berkata Abu Dahdah kepada anaknya.

Kisah ini memberi pengajaran kepada kita bagaimana keimanan seorang sahabat Rasulullah SAW. Ayat itu baru dibaca oleh Rasulullah SAW dan Abu Dahdah terus menginfakkan seluruh ladang kurmanya. Begitu hebatnya IMAN para sahabat Rasulullah SAW. Ini adalah salah satu kisah daripada berpuluh-puluh kisah mengenai IMAN para sahabat baginda. 

Cuba kita refleksi diri kita yang kerdil di mata Allah SWT ini. Apakah yang telah kita lakukan untuk meningkatkan IMAN kita pada hari ini? Atau adakah kita telah melakukan perkara yang mengurangkan IMAN kita kepada Allah SWT? Mari kita sama-sama muhasabah diri agar kita terus berada di jalan yang diredhai Allah SWT. Akhir kata, jom kita beriman dengan sebenar-benar IMAN kepada Allah SWT, Rasul-rasulNya, Para malaikatNya, Kitab-kitab, Hari Kiamat dan Qada’ serta QadarNya.




Wassalam.


PENULIS:

HADINUR JUFRI
PELAJAR PERUBATAN TAHUN 4
MEDICAL UNIVERSITY OF WARSAW

No comments:

Post a Comment